Filosofi Sukses Bruce Lee Tao of Jeet Kune Do - Mastahe
Headlines News :
Home » » Filosofi Sukses Bruce Lee Tao of Jeet Kune Do

Filosofi Sukses Bruce Lee Tao of Jeet Kune Do

Written By Unknown on Friday, September 13, 2013 | 10:06 PM

Banyak dari kita mungkin adalah fans berat Bruce Lee, -sebagai pribadi, ahli bela diri dan seorang filosofer-. Tak dapat disangkal dia adalah salah satu ikon Asia terbesar sampai saat ini.  Bruce Lee menemukan brand dan seni bela diri miliknya sendiri, Jeet Kune Do. Di dalam buku Tao of Jeet Kune Do atau Jalan dari Tinju Menyilang, Bruce Lee membagikan filosofi –dicetak tebal- di belakang seni bela diri nya yang juga dapat diterapkan dengan baik untuk para fotografer dan seni fotografi.

Bruce_Lee_2_by_deanfenechanimations

Pelajari prinsip, dalami prinsip, hancurkan prinsip.
Pelajari dan berlatihlah prinsip-prinsip fotografi, lalu hancurkan aturannya untuk membentuk metode fotografi a la dirimu.

Kosongkan pikiranmu, hingga tanpa bentuk. Lenturlah, seperti air. Jika kau letakkan air di dalam cangkir, maka ia akan berbentuk cangkir. Jika kau letakkan air di dalam botol, maka ia akan berbentuk botol. Jika kau letakkan air di dalam poci , maka ia akan berbentuk poci. Sekarang, air dapat mengalir atau dapat bertabrakan. Jadilah air kawan!
Jangan terbatas oleh latihan-latihanmu, pengetahuanmu dan pemahamanmu tentang fotografi. Jadilah flexible, lancar, adaptif terhadap perubahan, seperti dan ketika situasi membutuhkannya.

Untuk dua poin diatas. Adalah penting untuk mempelajari prinsip-prinsip fotografi, tetapi bukan untuk terikat di dalamnya. Ada sebuah potensi bagi kita untuk menciptakan metode dan gaya yang baru, jika kita mau sedikit kreatif, bahkan juga itu dengan cara menabrak metode yang sudah ada.
Manusia, mahluk hidup, individu pencipta, adalah selalu lebih penting daripada gaya atau sistem yang sudah mapan.

Pada akhirnya fotografi bukanlah tentang keahlian atau tentang alat, ini lebih tentang kemanusiaan.
Aku tidak pernah gentar pada orang yang berlatih 10.000 tendangan sekali waktu, tapi aku gentar pada orang yang telah berlatih satu tendangan sebanyak 10.000 kali.

Jangan terjebak pada keinginan untuk selalu mendapatkan yang terbaru, alat-alat fotografi yang terbaik. Ambil satu kamera dan satu lensa, lalu memotretlah sebanyak 10.000 kali dengan nya, -untuk menjadi hebat.
Latihan dan konsistensi adalah kuncinya.

Selalulah jadi dirimu sendiri, ekspresikan dirimu, percayalah pada dirimu, jangan pergi dan mencari orang yang sukses dan lalu menduplikasinya saja.Jangan hanya meniru atau berusaha untuk menyamai idola fotografimu. Jadilah dirimu sendiri, jadilah orisinil dan memotretlah berdasarkan pengalaman dan instingmu sendiri.

Sebuah goal tidak selalu berarti harus dicapai, seringkali itu hanyalah jalan untuk memusatkan diri saja.

Adalah perjalanan personalmu di dalam fotografi yang menjadi point pokoknya.

Aku bukanlah manusia di dunia yang hidup untuk memenuhi harapanmu, dan begitu pula sebaliknya.
Senangkan dirimu dengan fotografi dan bukan kawan-kawanmu atau orang di sekitarmu.
Jangan pernah berdoa untuk hidup yang mudah, berdoalah untuk kekuatan dan ketangguhan menghadapi setiap hal-hal sulit.

Jangan berharap untuk untuk menjadi fotografer hebat dan terkenal, tapi berharaplah untuk mempunyai kemampuan fotografi yang hebat.

Ketika aku masih kanak-kanak, aku telah mempunyai dorongan yang kuat untuk berkembang dan tumbuh. Bagiku, fungsi dan tugas dari manusia yang berkualitas adalah mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan bersungguh-sungguh dan jujur.
Jika kau berpikir dan merasa kau dapat menjadi seorang fotografer yang hebat, itu adalah tugasmu sendiri untuk mengembangkan potensi tersebut.

Kunci dari keabadian adalah menjadi diingat sepanjang masa.
Para master dalam fotografi diingat karena karya-karya mereka, bukan karena kemampuan mereka semata.

Papan tak akan bisa memukul balik.
Teori dan praktek adalah baik, tapi tidak ada yang lebih baik daripada dunia fotografi yang nyata itu sendiri.
Hanya gunakan apa yang dapat digunakan, dan ambillah darimana saja kau bisa mendapatkannya.

Belajarlah dari kehidupan, dan absorblah apapun yang akan membantumu dalam dunia fotografi.

Kesalahan terbesar adalah mengantisipasi hasil dari pertempuran. Kau tidak seharusnya berfikir apakah itu akan berakhir dengan kemenangan atau kekalahan. Biarkan alam yang mengambil jalannya, maka senjatamu akan memukul telak pada waktunya.
Jangan menaruh perhatian pada hasil final, tapi perhatianlah untuk tetap waspada dan bersenjata.

Kau tidak akan pernah bisa mengundang angin, tapi kau harus tetap membiarkan jendela terbuka.
Kau tidak bisa memaksa (berharap) sebuah foto yang bagus untuk terjadi. Kau hanya bisa selalu siap untuk menangkapnya.

Jika kau mencintai kehidupan, jangan buang waktu, karena untuk (waktu) itulah kehidupan diciptakan.
Cintailah kehidupan - Memotretlah sekarang!

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Mastahe - All Rights Reserved
Mastahe On blogspot Original Design by Creating Website Modified by Adiknya